Saat Bongkar Muat Pinang di PT. Sari Nur
KUALA TUNGKAL, SJBNews.
Eks gudang pinang PT Sari Nur yang terletak di Pembengis Sungai Saren, Kecamatan Bram Itam Kabupaten Tanjung Jabung Barat, dijadikan lagi untuk aktifitas bongkar muat barang. Kejadian ini terpantau awak media di pingir sungai pelabuhan global itu, Kamis (26/12) sekitar pukul 11.30 wib. Dimana ada Kapal Motor (KM) Semoga Berkah II bersandar di pelabuhan yang berisi penuh dengan karung goni diduga barang ilegal.
Ketika dicoba menemui Kapten Kapal nya, ada 2 orang Anak Buah Kapal (ABK) yang sedang mandi. Saat di temui wartawan, pria paruh baya yang berlogat Bugis ini, blak-blakan mengakui jika kapal yang dibawanya berisi karung goni dibawa dari Tanjung Pinang, Kepulauan Riau (Kepri).
Pria ini tidak mau menyebutkan namanya, tapi ketika ditanyakan siapa pemilik barang itu ? Dia menyebutkan jika kapal tersebut milik warga Kuala Tungkal bernama Apuy.
"Muatan barangnya hanya karung goni, itu saja, pemiliknya Apuy warga Kuala Tungkal. Sebentar lagi mau dibongkar setelah tengah hari lah, kita nunggu intruksi saja", ujar ABK ini.
Tidak lama berselang, datang seorang laki-laki, mengendarai motor Yamaha Aerox membawakan makanan untuk mereka.
Saat didekati, pria yang diduga bernama Apuy saat diminta keterangan, membantah jika kapal tersebut miliknya. Dia menyebutkan kalau pemiliknya Silitonga.
"Ini bukan punya saya, saya hanya mengantarkan makanan untuk ABK. Pemiliknya pak Silitonga anggota (tanpa menyebutkan maksud anggota apa). Untuk lebih jelasnya lansung saja hubungi pak Silitonga, sambil memberikan nomor kontak handphone", ujarnya dengan terburu-buru.
Dicoba menghubungi Silitonga melalui ponselnya, dari ujung hp nya, Silitongga mengakui jika kapal dan barang yang bersandar di pelabuhan eks PT. Sari Nur tersebut adalah miliknya dari Batam.
Tapi dirinya tidak mau menyebutkan berapa jumlah karung yang dibawanya dan alasan mengapa dibongkar dilokasi tersebut.
"Emang apa yang salah dengan karung goninya. Itu punya saya, kalau jumlah dan mengapa bongkar disana, dak perlu dipertanyakan, itulah, cek dan tanya saja lansung dengan Ketua RT, Babinsa serta Kapol Pos disana," ujarnya dengan suara tinggi dan singkat.
Terpisah, Ketua RT setempat membenarkan jika akan dilaksanakan bongkar muat diwilayahnya, namun dirinya tidak berani memberi izin dan mempersilahkan pemilik kapal untuk mencari pihak-pihak terkait untuk memberi izin bongkar di wilayah tersebut.
Suhaini, mengaku, memang ada kemarin orang datang kerumah untuk meminta izin melakukan aktifitas bongkar di lokasi tersebut. Tapi saya katakan saya pribadi tidak berani memberi izin pada pria berkulit putih, bermata sipit itu.
Saya sarankan silahkan minta izin dengan pihak yang berwenang lainnya saja. Karena gudang tersebut dalam keadaan terkunci atau dalam proses sitaan bank, makanya saya ndak berani, soalnya saya baru menjabat Ketua RT tidak berani komentar.
Lalu dicoba menkonfirmasikan ke Polsek KP3, tidak berada di tempat, sampai berita ini diturunkan anggota KP3 belum dapat dihubungi. (Rita)