KOTA JAMBI, SJBNews
Dampak dari mewabah nya virus corona atau Covid-19 sangat berdampak terhadap banyak sektor kehidupan.
Bahkan pengaruh yang sangat besar juga begitu terasa di lapisan masyarakat bawah seperti kepada para Pedagang Kaki Lima (PKL).
Para pedagang ini merugi karena pembeli sangat jarang bahkan tak jarang juga tak ada pembeli.
Dampak dari pandemi corona ini memang sangat menggerus perekonomian pada pedagang kaki lima yang notabene menggantungkan biaya hidup sehari-harinya lewat berjualan.
Ketua Pedagang Kaki Lima Kota Jambi Nasroel mengatakan, dari 5.000 Jumlah PKL di Kota Jambi saat ini sekitar 80% persen PKL yang sudah terkena dampak Covid-19 , sehingga mereka tidak berjualan lagi.
Terkait ditiadakannya pasar beduk yang diganti dengan aplikasi pasar bedug online saat Ramadan ini, Nasroel juga berharap kepada Pemerintah Kota Jambi agar para PKL tetap diperbolehkan berjualan di halaman atau di depan rumah mereka masing-masing, karena menurut Nasroel tidak semua PKL bisa menggunakan aplikasi online untuk berjualan.
Dadang, Salah seorang PKL di kawasan Telanaipura kepada SJBNews Jumat (24/4/2020) mengatakan, untuk sementara mau libur dulu berjualan.
"Untuk kondisi sekarang ini susah nian berjualan. Sejak ada wabah corona gini, usaha sangat terganggu, Pengeluaran dan pendapatan tidak sesuai lagi, banyak pengeluarannya. Sedangkan tiap hari harus makan. sekarang terpaksa harus berhenti dulu jualan, sementara ini mau nyari kerjaan lain " Ungkapnya. (Asido Girsang)
Editor : Arif Ogie