
Photo Ilustrasi virus corona
JAKARTA, SJBNews.
Saat ini dibebera negara sedang dilanda virus corona. Ketua Dewan Pertimbangan Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Prof Zubairi Djoerban mengatakan hingga saat ini belum tersedia obat untuk anti virus corona tersebut.
"Belum ada obat anti virusnya," kata Prof Zubairi di Jakarta, Jumat (24/01) Yang dilansir dari Antara.
Ia mengatakan masyarakat yang terserang virus tersebut biasanya ditandai dengan beberapa hal, diantaranya batuk, pilek, demam panas, sesak napas, dan nyeri otot.
Gejalanya muncul dua hingga 14 hari setelah terpapar.
Meskipun demikian untuk mencegah virus tersebut menyebar, masyarakat disarankan beberapa hal yaitu cuci tangan menggunakan sabun atau air mengalir selama 20 detik atau dengan sanitizer alkohol.
Selanjutnya hindari mengusap mata, hidung, dan mulut sebelum cuci tangan. Menghindari kontak dengan pasien terjangkit virus, tinggal di rumah apabila sakit, tutup mulut maupun hidung saat bersin.
Ia mengatakan berdasarkan penelitian, kasus yang terjadi di Kota Wuhan Cina, sebanyak 763 orang yang sudah melakukan kontak erat dengan pasien corona. Awalnya tidak satu pun tertular.
"Awalnya kita kira penularan dari manusia ke manusia tidak ada, namun kemudian telah terjadi penularan dari manusia," ujar dia.
Kasus yang terjadi di Wuhan juga berawal dari masyarakat setempat mengkonsumsi ular. Setelah diteliti, ternyata ular tersebut memangsa kelelawar yang sudah terserang virus corona.
"Dari penelitian yang dilakukan, ular tersebut memangsa kelelawar, kemudian ular itu dimakan manusia sehingga terserang virus corona," Jelasnya. (Asido Girsang).

