Malaysia dan Singapura Ingin Bantu Indonesia Mengatasi Karhutla
Jakarta, SJBNews - Akibat kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) yang terjadi di beberapa wilayah Indonesia, yakni di Kalimantan, Jambi dan Riau, menimbulkan bencana kabut asap yang sangat tebal, bahkan cuaca ekstrim terjadi baru ini di Daerah Kumpeh Ilir Kabupaten Muaro Jambi. Kabut yang menutupi matahari di siang hari, membuat suasana menjadi gelap seperti malam hari.
Dalam hal ini, Perdana Menteri Malaysia Mahathir Mohamad memberi tawaran bantuan kepada Indonesia untuk membantu memadamkan kebakaran hutan dan lahan (karhutla), Malaysia memiliki peralatan water bombing untuk memadamkan api di lahan yang luas, tapi hingga kini tawaran itu belum diterima. Pasalnya Asap dari kebakaran hutan yang terjadi di beberapa daerah di Indonesia, telah menyeberang ke negara tetangga Malaysia dan Singapura dan mengganggu aktivitas masyarakat di dua negara tersebut.
Saat ditanya pihak media persoalan tawaran itu, Mahathir belum mengetahuinya. Dia juga menegaskan tidak pernah mempertanyakan hal itu ke Presiden Indonesia Joko Widodo.
Disisi lain, dalam akun Facebook resmi, Menteri Lingkungan Hidup dan Sumber Daya Air Singapura Masagos Zulkifli juga mengatakan, ia telah berkomunikasi dengan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Indonesia untuk menawarkan bantuan untuk memadamkan api, dan berdiri siap untuk mengerahkan bantuan jika diminta oleh Indonesia, seperti yang kita lakukan pada tahun 2015. Di Singapura, kami telah mengaktifkan Satgas Interagency Haze, dan 28 lembaga pemerintah bekerja sama untuk memastikan bahwa kita menjaga kesejahteraan dan keselamatan masyarakat. Ini termasuk mengurus kelompok yang rentan, seperti lansia dan anak-anak.
Meski begitu, juru bicara Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), Jati Witjaksono, mengatakan Indonesia tengah menjaga martabatnya dengan tidak meminta bantuan negara lain. "Semua sudah gerak, dan kami juga cukup personil. Nanti kalau kita minta bantuan, kita dilecehkan lagi, 'ah gitu aja minta bantuan...'. Makanya kita menjaga harkat dan martabat negara kita. Kita kan malu kalau minta bantuan negara lain," ujarnya. Pernyataan ini dikutip dari BBC News Indonesia.
Penulis : Arif Ogie