Narmi Andriani Bersama Keluarga
JAMBI, SJBNews.
Seorang Sopir Taksi mendapatkan penghargaan karena telah membantu menyelamatkan seorang gadis asal Kota Jambi yang dilaporkan diculik.
Dadang, seorang sopir taksi Blue Bird di Jakarta menerima penghargaan dari perusahaannya atas tindakan heroiknya menyelamatkan seorang gadis berusia 21 tahun yang bernama Narmi Andriani yang dilaporkan diculik dari Kota Jambi pada hari Selasa (2/6/2020) yang lalu.
Menurut pernyataan yang dikeluarkan oleh operator taksi PT. Blue Bird, Dadang sedang mencari penumpang ketika dia melihat gadis itu di dekat halte Empu Sendok di Kebayoran Baru, Jakarta Selatan.
Dadang menceritakan bahwa gadis itu tampak kusut dan bingung. Selasa pagi (2/6/2020), seperti biasa dadang setelah mengantar penumpang, Dadang menyempatkan mencari tempat mangkal, sekedar beristirahat sambil menunggu atau mencari penumpang baru.
Selama pandemi Corona, hampir semua bidang industri termasuk transportasi mengalami dampak yang sangat besar.
Saat ini, Dadang sudah bersyukur apabila bisa melayani 2 hingga 3 permintaan konsumen per hari.
“Sebetulnya sangat tergantung pada keaktifan Kalau hanya santai-santai dan menunggu memang tak akan mendapatkan penumpang. Maka dari itu saya lebih condong jemput bola dan aktif mencari konsumen yang membutuhkan jasa saya “, ucap Dadang driver taksi blue bird kepada beritajatim.
Karena keyakinan dan semangat juang tersebut, selalu mau bergerak berarti akan ada harapan, maka ketika Dadang melihat wanita muda yang terlihat kebingungan dengan wajah yang lusuh, mata terlihat merah dengan yang tergerai di dekat halte Taman Empu Sendok, Kebayoran Baru Jakarta tempat ia sedang mangkal.
Dadang menawarkan kepada wanita tersebut sekiranya ia memerlukan angkutan taksi. Namun, tawaran yang Dadang berikan kepada wanita semula diharapkan jadi penumpang tersebut, ternyata menjadi cerita yang panjang.
Wanita tersebut, yang kemudian diketahui bernama Narmi Andriani, ternyata adalah gadis muda yang berusia 21 tahun berasal dari Jambi yang sudah sejak tanggal 29 Mei lalu dilaporkan hilang.
Meski gadis tersebut masih dalam keadaan kebingungan Dadang mengetahui bahwa gadis tersebut sedang membutuhkan pertolongan.
Setelah melalui mediasi komunikasi yang terbatas, Dadang diarahkan Narmi menghubungi kerabat dan keluarganya melalui pesan Facebook.
Sembari menunggu jawaban, alangkah terkejutnya setelah melihat salah satu unggahan kerabat Narmi di Facebook, bahwa Narmi merupakan korban hilang sejak tanggal 29 Mei 2020.
Singkat cerita, Narmi secara perlahan mulai dapat menceritakan bahwa ia berhasil melarikan diri karena berpura-pura pingsan dan dibuang di jalan di daerah Lampung dan kemudian Narmi menumpang sebuah mobil bak terbuka, yang ia tidak tahu dan tidak kenal siapa pengendaranya.
Narmi menyampaikan sempat merasakan bergoyang -goyang karena kendaraan bak terbuka yang dinaikin nya ternyata naik ke kapal untuk menyeberang dan akhirnya ia sampai Jakarta.
Ketika Narmi berada di daerah halte Empu Sendok, dirinya tak tahu telah berada di mana, dan sempat bertanya ke Dadang, “Pak, ini hari apa? dan saya di mana?"
Kemudian Dadang dapat berkomunikasi dengan Narmi, barulah situasi mulai terang benderang.
Ayah Narmi meminta bantuan kepada dadang agar membawa Narmi ke Polsek Senen, dan kemudian beberapa saudara Narmi menuju Polsek tersebut.
Ayah Narmi yang sempat menangis karena haru mendengar Narmi ditemukan dan meminta bantuan kepada Dadang.
Sampai Narmi berangkat pulang kembali ke Jambi bersama ayahnya Rabu malam, Dadang masih terus teringat Narmi yang terkesan kebingungan, namun ia sungguh merasa ikut bahagia karena Narmi telah dapat berkumpul lagi bersama ayah, keluarga, dan saudara-saudaranya.
Ketika ditanyakan kepada Dadang mengapa ia sampai rela mengorbankan waktu dan tenaganya, sementara hari itu ia terpaksa tidak melanjutkan kegiatannya mencari penumpang untuk memenuhi kebutuhan hidupnya, Dadang pun menjawab ; "Tidak membayangkan sekiranya kejadian yang dialami itu terjadi pada anak atau keponakan saya”. Ucapnya.
Kepolosan jawaban Dadang sesungguhnya merupakan kebesaran jiwa dan keikhlasannya. dia telah berbuat untuk kebaikan dan kebahagiaan orang lain.
Sementara dadang tidak mengharapkan balasan apalagi pujian. “Saya tidak mau diekspose, karenanya waktu saya mengantarkan Narmi Polsek, saya tidak mau difoto”, ujarnya.
“Saya melakukan ini sesuai yang saya yakini, dan selalu saya bersyukur dapat bekerja di perusahaan Blue bird sesuai keyakinan saya, selalu berusaha memberika keamanan dan kenyamanan bagi penumpang.
"Selain yakin bahwa jangan segan untuk menolong sesama, rezeki kita tidak akan lari ke mana-mana. Contohnya saya merasa sangat terhormat karena mendapat kesempatan untuk makan siang dan mendapatkan apresiasi dari pimpinan perusahaan atas kejadian kemarin, Ungkap Dadang.
Oleh karena pengorbanan nya tersebut, PT. Blue Bird menghargai niat baik Dadang meskipun situasi sulit saat ini disebabkan oleh pandemi corona.
“Dadang, yang pendapatannya menurun karena pandemi, mengorbankan waktu dan energinya dan memilih untuk tidak mengambil penumpang lain untuk membantu gadis itu. Itu menunjukkan kebaikan dan ketulusannya untuk membantu orang lain yang membutuhkan", Tulis Perusahaan tersebut dalam sebuah pernyataan. (Asido Girsang)